RESEARCH 101 – Validasi atau Keabsahan Data

Published by rkim on

Oleh: Putri Nur Zakiyatul Rusyda, Imas Hidayati, Risa Sabrina

Adanya Validitas data sangatlah penting dalam suatu penelitian, kegiatan validasi dilakukan untuk agar penelitian yang dilakukan maksimal dan dapat dijadikan acuan bagi peneliti baru dan sebagainya. Apa sih validasi data? Validasi berasal dari kata validity yang artinya sejauh mana ketepatan dan kecermatan sebuah alat ukur dalam melakukan fungsi ukurannya. Validasi data merujuk pada sebuah ukuran bahwa variabel yang diukur benar-benar merupakan variabel yang diteliti.

Validasi data dilakukan untuk mengetahui apakah sebuah instrumen sah atau tidak apabila dijadikan sebuah alat untuk mengukur variabel. Contohnya kuesioner dapat dinyatakan valid apabila variabel dapat diukur melalui kuesioner tersebut. Validasi data dalam instrumen penelitian menunjukkan derajat ketepatan instrumen sebagai alat ukur terhadap isi atau apa yang diukur. Sebuah tes dapat dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila dapat menjalankan fungsinya, yaitu mampu memberikan hasil pengukuran yang tepat dan akurat sesuai dengan tujuan dikembangkannya instrumen tersebut. Apabila instrumen memiliki angka validasi yang rendah maka data yang dihasilkan melalui tes diterima sebagai hasil yang tidak relevan atau tidak akurat. Terdapat tiga jenis dari validasi data penelitian diantaranya adalah validitas konten atau isi, validitas konstruk, validitas kriteria dipaparkan sebagai berikut:

1. Validasi Konten atau Isi

       Validitas konten atau isi adalah salah satu bentuk validitas yang memprioritaskan dalam memberikan bukti pada elemen yang bersangkutan dan diproses dengan analisis rasional. Biasanya dalam bentuk populasi, skala variabel.

2. Validasi Konstruk

       Validitas konstruk berfokus pada sejauh mana alat ukur menunjukkan hasil pengukuran yang sesuai dengan definisinya. Definisi variabel harus jelas agar penilaian validitas konstruk mudah dilakukan. Definisi tersebut diturunkan dari teori. Jika definisi telah berlandaskan teori yang tepat dan sesuai, maka instrumen dinyatakan valid secara validitas konstruk.

3. Validasi Kriteria

       Validitas kriteria fokus pada membandingkan instrumen yang telah dikembangkan dengan instrumen lain yang dianggap sebanding dengan apa yang akan dinilai oleh instrumen yang telah dikembangkan. Instrumen lain ini disebut sebagai kriteria. Terdapat dua jenis validitas kriteria yaitu validitas kriteria prediktif dan validitas kriteria bersamaan. Validitas kriteria prediktif melakukan pengujian instrumen dan kriterianya dilakukan dalam waktu yang berbeda, sedangkan validitas kriteria bersamaan (concurrent) dilakukan pengujian instrumen dengan kriterianya pada waktu yang bersamaan.

Selain itu juga terdapat uji validitas yang merupakan suatu uji yang digunakan untuk mengukur keefektifan suatu alat atau media yang diukur untuk mendapatkan data yang akurat. Berikut langkah-langkah untuk melakukan validitas:

Strategi untuk mencapai kredibilitas (Validitas Internal)

1. Triangulasi

Triangulasi terdiri atas:

a. triangulasi teknik pengumpulan data;

b. triangulasi sumber data;

c. triangulasi teori; dan

d. triangulasi peneliti.

2. Feedback

       Peneliti kualitatif perlu mendapatkan masukan dari orang – orang yang sudah familiar dengan masalah penelitian dan orang – orang yang asing dengan masalah untuk mengurangi bias persona.

3. Member Check

       Peneliti dapat meminta informan kunci untuk memberikan masukan terhadap laporan penelitian yang telah dilakukan. Masukkan mereka dibutuhkan untuk mengukur analisis, apakah sesuai dengan harapan dan kenyataan yang dialami.

4. Perbandingan Hasil Penelitian

       Hasil-hasil data yang didapatkan perlu dibandingkan dengan hasil data dari penelitian terdahulu. Perbandingan dapat difokuskan pada hasil, apakah persamaan atau perbedaan metode menentukan perbedaan hasil penelitian.

5. Pernyataan Kesediaan Informan

       Pernyataan kesediaan informan harus diberikan untuk menjaga kejujuran partisipan penelitian.

6. Memahami Setting Penelitian

       Peneliti perlu mengenal setting penelitian dengan baik agar proses pengumpulan data dapat dilakukan dengan baik.

7. ‘Thick Description’ Berdasarkan ‘Rich Data’

’Thick and rich description’ mengacu pada proses analisis data yang mendetail dan mendalam.

8. Pertanyaan Interaktif

       Seorang peneliti kualitatif dituntut untuk memiliki kemampuan mengajukan pertanyaan – pertanyaan yang interaktif dan sesuai alur tema diskusi atau wawancara.

9. Kualifikasi dan Pengalaman Peneliti

       Dalam menentukan topik penelitian, peneliti perlu memperhatikan apakah topik dan masalah penelitian telah sesuai dengan kualifikasi dan pengalaman peneliti.

10. Temuan yang Beda Dengan Kajian Literatur

       Agar hasil validitas internal baik, peneliti juga harus mencantumkan tema – tema utama yang muncul walaupun tidak sesuai dengan kajian literatur atau kerangka teoritis. Peneliti perlu menjelaskan bagaimana munculnya data dalam setting penelitian dan situasi nyatanya.

Seorang peneliti dapat mencapai validitas eksternal secara detail dengan menjelaskan beberapa aspek sebagai berikut (Budiastuti, D., & Bandur, A. 2018):

1. Konteks organisasi/komunitas yang diteliti (mengapa organisasi tersebut dipilih dan berapa jumlah organisasi yang terlibat);

2. Persyaratan menjadi informan penelitian (apa kriteria-kriteria utama memilih informan penelitian);

3. Jumlah partisipan yang berpartisipasi;

4. Alasan penggunaan metode penelitian tertentu (mengapa tidak menggunakan metode yang lain);

5. Waktu yang dibutuhkan untuk wawancara/FGDs/observasi; dan

6. Waktu yang dibutuhkan keseluruhan penelitian tersebut.

Validasi atau keabsahan data menjadi hal yang sangat penting dalam melakukan penelitian kualitatif. Uji validitas harus dilakukan agar data yang didapatkan sesuai dengan kenyataan dan valid. Dengan absahnya data yang didapatkan, penelitian dapat dipublikasi dan dijadikan sumber untuk penelitian selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, S. (2000). Reliabilitas dan validitas (Edisi 4). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Yusup, F. (2018). Uji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian kuantitatif. Tarbiyah: Jurnal Ilmiah Kependidikan, 7(1).

Budiastuti, D., & Bandur, A. (2018). Validitas dan Reliabilitas Penelitian. In Binus. www.mitrawacanamedia.com


0 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *