WOW FACT – BIOSITOR : Bioremidiasi untuk mengatasi Permasalahan Mikroplastik Jenis Polietilen dan Aplikasinya sebagai Bioreaktor

Published by rkim on

(Oleh : Tim Riset Departemen Research and Development RKIM UB 2021)

Plastik memiliki polimer yang tersusun dari monomer melalui reaksi polimerisasi. Rata-rata sampah plastik bersifat non biodegradable, yaitu sulit terdegradasi secara alami dan membutuhkan proses waktu yang panjang dalam penguraiannya. Tidak jarang, dalam penguraian sampah plastik di alam secara alami memiliki dampak yang sangat berbahaya bagi lingkungan hidup, menimbulkan isu permasalahan terbaru berupa mikroplastik yang berdampak buruk terutama pada perairan karena bersifat toksik dan karsinogenik.

Salah satu jenis plastik yang seringkali ditemukan pada air limbah industri plastik adalah plastik jenis polietilen. Mikroplastik polietilen yang tidak diolah dengan baik sebelum dibuang ke saluran air akan menyebabkan pencemaran pada air.

Salah satu metode yang sering dikaji untuk menangani permasalahan ini adalah metode bioremediasi. Bioremediasi adalah strategi atau proses detoksifikasi dalam tanah, perairan atau lingkungan lainnya dengan menggunakan mikroorganisme, tanaman, atau enzim mikroba.  Menurut penelitian yang dilakukan yang dilakukan oleh Chikere dkk. (2011), proses bioremediasi terhadap air limbah ini dapat dilakukan dengan menggunakan bioreaktor. Bioreaktor adalah wadah atau tempat berlangsungnya reaksi yang melibatkan makhluk hidup.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Riandi dkk., (2017) terhadap bakteri yang mempunyai kemampuan mendegradasi polimer plastik High Density Polyethylene (HDPE) dan Low Density Polyethylene (LDPE) diperoleh 27 jenis isolat yang tergolong genus Pseudomonas dan Ochrobactrum dengan karakteristik bentuk basil, gram negatif, katalase positif serta tergolong bakteri non-fermentatif. Agar proses bioremediasi dapat terkontrol dan lebih efisien, maka dibutuhkan alat untuk memonitor dan mengontrol proses bioremediasi oleh bakteri ini yang seringkali disebut sebagai bioreaktor.

            Bioreaktor yang biasa digunakan untuk mengolah limbah cair adalah jenis Rotating biological contactor (RBC). Air limbah dialirkan ke dalam bioreaktor lalu dicampur dengan kultur mikroorganisme sesuai dengan jenis limbah yang akan diolah. Setelah beberapa waktu, air yang sudah diolah oleh mikroorganisme akan disaring ulang dan di purifikasi sebelum dibuang ke saluran pembuangan air. Produk samping yang terbentuk dari proses bioremediasi ini pada umumnya adalah CO2 dan H2O.


0 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *