PERAN ETIKA RISET SEBAGAI PANDUAN DALAM PENERAPAN KEPATUHAN DAN INTEGRITAS PENELITIAN ILMIAH UNTUK MENCEGAH ADANYA MANIPULASI DATA

Published by rkim on

Dinda Septi Cahyani, Citra Alfianisa Zuhroh, Fatwa Laqsalyna Salsabila, Marhani Amalia Putri

PENDAHULUAN

Perkembangan riset ilmiah memainkan peran yang sangat penting dalam mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Bagaimana tidak, keberadaan riset ilmiah memberikan penyelesaian atas masalah-masalah yang dihadapi oleh manusia dalam berbagai bidang. Riset ilmiah merupakan hal yang sangat krusial karena menjembatani perkembangan ilmu pengetahuan yang secara tidak langsung menyangkut hajat dan hidup banyak orang. Kekrusialan ini menjadi dasar penting keberadaan etika riset untuk menghasilkan suatu pengetahuan yang dapat dipercaya dan menjadi landasan bagi manusia dalam berpikir dan bertindak. 

Etika riset berperan sebagai regulasi perilaku seorang peneliti dalam membuat riset ilmiah yang jujur dan adil. Pada hakikatnya, riset ilmiah bukan hanya tentang bagaimana kita mampu menghasilkan suatu ilmu pengetahuan baru atau menciptakan suatu inovasi baru. Namun, bagaimana kita memberikan manfaat kepada banyak orang melalui riset ilmiah yang layak. Tak jarang dari para peneliti yang selalu mengesampingkan hal ini sehingga sering kali terjadi ketidakpatuhan serta kurangnya integritas dalam melakukan penelitian ilmiah. 

Kurangnya pemahaman peneliti terhadap etika riset menjadi salah satu alasan terjadinya pelanggaran dan ketidakpatuhan dalam penelitian ilmiah. Di tengah pesatnya perkembangan informasi saat ini, manipulasi data menjadi pelanggaran yang sering kali terjadi dalam penelitian ilmiah. Manipulasi data termasuk pelanggaran yang sangat berat dalam penelitian ilmiah dikarenakan walaupun memberikan hasil riset yang dianggap positif, manipulasi data menghasilkan banyak dampak negatif yang merugikan berbagai pihak. Melalui artikel ini, pentingnya etika riset sebagai panduan kepatuhan dan integritas dalam penelitian ilmiah akan dibahas lebih detail sehingga diharapkan mampu memberikan pemahaman kepada orang banyak dan para peneliti mengenai etika riset terutama dalam mencegah adanya manipulasi data. 

ISI

Etika riset merupakan seperangkat aturan dan prinsip-prinsip etik yang disepakati bersama menyangkut hubungan antara peneliti dan semua yang terlibat dalam penelitian (Flick et al, 2004). Etika riset sangat penting terutama dalam menjaga keandalan dan kepercayaan penelitian ilmiah. Oleh karena itu, penting sekali dalam memperhatikan nilai-nilai dan prinsip-prinsip etika riset, seperti kejujuran, keadilan, objektivitas, transparansi, dan akuntabilitas. Selain itu, dalam penelitian ilmiah kita juga harus mampu memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan sehingga dapat menghasilkan keputusan yang bertanggung jawab. Manipulasi data dapat didefinisikan sebagai perilaku yang dengan sengaja memanipulasi atau mengubah data dengan cara yang tidak benar atau sesuai dengan pedoman karya ilmiah untuk mencapai kepentingan tertentu. Menurut Fatirul & Djoko (2022), terdapat dua bentuk manipulasi data yakni fabrikasi dan falsifikasi. Fabrikasi adalah kegiatan mengarang tanpa adanya proses ilmiah, sementara falsifikasi adalah tindakan memalsukan atau memanipulasi data hasil penelitian. Beberapa contoh dari praktik manipulatif data yang sering dilakukan seperti mengubah hasil data yang ada, penyembunyian informasi yang tidak sesuai dengan realita, dan melakukan pemilihan data yang hanya sejalan dengan hipotesis serta mengabaikan data yang bertentangan dengan hipotesis. Praktik manipulasi data dalam penelitian ilmiah dapat memiliki dampak serius terhadap validitas dan reliabilitas hasil penelitian. Dampak negatifnya ialah menurunnya kualitas karya ilmiah sehingga dapat mengakibatkan kehilangan kepercayaan masyarakat bahkan meragukan pada riset ilmiah secara keseluruhan. Oleh karena itu, penting bagi para peneliti untuk tetap berpegang pada pedoman karya ilmiah dan patuh terhadap etika riset yang berperan sebagai panduan yang membimbing peneliti agar tetap memiliki sifat jujur, transparan, obyektif, dan bertanggung jawab dalam segala hal yang dilakukan. Etika riset juga dapat digunakan sebagai panduan untuk mencegah manipulasi data karena sebelum melakukan penelitian, peneliti harus mendapat persetujuan terlebih dahulu, metodologi yang dilakukan harus kuat dan obyektif, hasil data harus akurat, dan sebelum dipublikasikan peneliti harus memastikan kembali validitas dan integritasnya. Dapat disimpulkan bahwa etika adalah landasan penting yang harus ditaati oleh setiap peneliti termasuk prinsip kejujuran, transparansi, objektivitas, dan pertanggung jawaban. Dengan mematuhi prinsip tersebut maka para peneliti dapat menghasilkan karya ilmiah yang berkualitas.

Penerapan etika riset dalam penelitian ilmiah wajib dilakukan oleh setiap peneliti untuk memastikan bahwa penelitian tersebut dilakukan dengan sikap jujur, integritas, dan memperhatikan kesejahteraan subjek penelitian. Langkah-langkah praktis yang dapat dilakukan dalam menerapkan etika riset menurut Creswell (2013), adalah sebagai berikut.

1. Sebelum meneliti: kode etik, mendapatkan persetujuan universitas, mendapatkan ijin penelitian, pemilihan lokasi penelitian tidak dipengaruhi oleh kepentingan pribadi, negosiasi hak kepenulisan untuk publikasi.

2.  Memulai menulis: mengidentifikasi masalah, tujuan penelitian, tidak memaksa partisipan, menghargai norma-norma penduduk lokal.

3.    Mengumpulkan data: menghormati lokasi penelitian dan tidak membeda-bedakan partisipan atau memperlakukan semua partisipan dengan perlakukan yang sama.

4.   Menganalisis data: menghindari keberpihakan pada partisipan, tidak hanya memaparkan hal positif saja tetapi juga hal negatif, menghormati privasi partisipan.

5. Laporan: tidak memalsukan data, tidak melakukan plagiarisme, informasi yang membahayakan partisipan, menggunakan bahasa yang jelas, menyimpan data mentah dan materi-materi lain, tidak menduplikasi atau melakukan publikasi sedikit demi sedikit, dan memberikan bukti lengkap.

Adanya pengawasan dan tanggung jawab kolektif sangat penting dalam mencegah adanya manipulasi data, memastikan integritas, transparansi, dan kepercayaan dalam penggunaan data.  Data yang akurat merupakan dasar dalam pengambilan sebuah keputusan yang tepat kedepannya.  Jika data diawasi dengan cermat dan dikelola secara transparan maka keputusan yang diambil pun akan lebih relevan.  Sehingga semakin baik integritas suatu data, maka keputusan yang dihasilkan juga semakin baik. Data yang manipulatif dapat merusak integritas penelitian dan perkembangan ilmu pengetahuan. Pengawasan yang ketat dan tanggung jawab kolektif di bidang penelitian membantu memastikan adanya temuan atau pengetahuan yang valid (Wahono & Ali, 2021).  

Implementasi kebijakan dan prosedur yang dapat diterapkan di lembaga penelitian dilakukan untuk memastikan apakah penelitian yang dilakukan sudah sesuai dengan etika penelitian, melindungi integritas ilmiah, dan memberikan dampak positif bagi masyarakat. Contoh kebijakan dan prosedur yang dapat diterapkan adalah kebijakan etika penelitian dan prosedur pemeriksaan sejawat. Pada kebijakan etika penelitian ditetapkan kriteria etika yang tinggi dan harus dilaksanakan oleh semua peneliti di lembaga penelitian. Kriteria tersebut seperti tidak diperbolehkan melakukan plagiarisme, penelitian yang menggunakan subjek manusia atau hewan harus sesuai dengan hukum dan aturan yang berlaku, dan pelaporan hasil penelitian harus secara jelas, bebas, dan terbuka (Gardiner et al, 2022). Adapun prosedur pemeriksaan sejawat merupakan prosedur yang dilakukan untuk mengevaluasi kualitas dan validitas hasil penelitian secara ketat. Prosedur ini harus harus dilakukan secara independen oleh pakar yang relevan di bidangnya untuk memastikan integritas ilmiah (Hadi, 2016).

Penerapan kepatuhan dan integritas dalam penelitian ilmiah memiliki manfaat jangka panjang yang berperan penting dalam keberlanjutan dan kemajuan dunia keilmiahan. Menurut Fanelli (2009), dengan menjaga kepatuhan dan integritas dalam penelitian membantu meningkatkan kepercayaan dan kebijakan hasil penelitian. Ketika peneliti mengikuti prinsip-prinsip integritas seperti kejujuran, objektivitas, dan transparansi, maka hasil penelitian menjadi lebih dapat dipercaya oleh masyarakat ilmiah maupun masyarakat umum. Selain itu dengan membangun reputasi yang baik bagi peneliti dan lembaga penelitian juga dapat membangun kepercayaan dan kredibilitas untuk menyajikan data yang akurat.

Berikut adalah contoh kasus dari suatu penelitian yang jujur dan adil telah menghasilkan dampak positif pada masyarakat. Pada kasus penelitian untuk pengembangan vaksin COVID-19, penelitian yang jujur ​​dan adil telah memainkan peran penting dalam pengembangan vaksin COVID-19 yang efektif dan aman bagi tubuh manusia. Berbagai penelitian yang melibatkan kolaborasi ilmiah dari seluruh dunia menjadikan vaksin berperan penting dalam memotong rantai penyebaran virus dan mencegah lebih banyak kematian akibat COVID-19 (Rizky et al, 2020).

Dalam menerapkan kepatuhan dan integritas penelitian ilmiah, terdapat beberapa tantangan yang harus dihadapi, antara lain adanya tekanan untuk mendapatkan hasil penelitian yang positif atau menarik yang seringkali dapat mendorong peneliti untuk mencoba memanipulasi data. Tantangan selanjutnya yaitu penelitian ilmiah seringkali melibatkan kompleksitas data, analisis, dan interpretasi yang dapat menjadi sarana untuk memanipulasi atau memilih hasil yang mendukung hipotesis yang diharapkan, kurangnya transparansi dan pelaporan yang tepat, serta kurangnya audit independen dapat memberikan ruang bagi praktik-praktik tidak etis dan manipulasi data yang sulit terdeteksi, tuntutan jadwal yang ketat dan keterbatasan sumber daya yang dapat menyebabkan pengabaian terhadap aspek-aspek penting kepatuhan dan integritas penelitian, selain itu kurangnya kesadaran tentang etika riset dan kurangnya pelatihan dalam hal tersebut dapat menjadi hambatan dalam menerapkan kepatuhan dan integritas penelitian ilmiah (Cornock and Rees, 2023). 

Solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi tantangan yang dihadapi dalam menerapkan kepatuhan dan integritas penelitian ilmiah, antara lain melakukan pelatihan etika riset yang komprehensif bagi para peneliti yang mencakup pemahaman tentang prinsip-prinsip etika riset, praktik-praktik yang tidak etis, tanggung jawab peneliti, dan konsekuensi dari pelanggaran integritas, melakukan audit independen yang dilakukan oleh pihak yang tidak terlibat secara langsung dalam penelitian. Audit independen dapat membantu mendeteksi dan mencegah praktik-praktik yang tidak etis serta memastikan transparansi dan keandalan dalam penelitian. Selain itu, mendorong transparansi data dalam penelitian ilmiah dimana peneliti harus berkomitmen untuk mempublikasikan dan membagikan data mereka secara terbuka, termasuk data negatif atau tidak mendukung hipotesis yang diharapkan, institusi penelitian harus memiliki kode etik yang jelas dan kebijakan yang mendukung kepatuhan dan integritas penelitian ilmiah, serta membuat mekanisme perlindungan bagi pelapor praktik-praktik tidak etis atau manipulasi data penting untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi peneliti yang berintegritas (Cornock and Rees, 2023).

PENUTUP

Dengan memprioritaskan etika riset sebagai panduan, peneliti dapat mengatasi tekanan untuk menghasilkan hasil yang positif, menghadapi kompleksitas dan subjektivitas dalam penelitian, serta melawan keterbatasan waktu dan sumber daya. Panduan etika riset juga memastikan bahwa peneliti bertanggung jawab dalam melaporkan temuan penelitian secara akurat dan transparan, termasuk publikasi data negatif atau tidak mendukung hipotesis yang diharapkan. Selain itu, kepatuhan dan integritas penelitian ilmiah yang didasarkan pada etika riset membangun reputasi yang baik bagi peneliti dan lembaga penelitian. Masyarakat ilmiah dan masyarakat umum memiliki kepercayaan yang lebih besar terhadap riset ilmiah yang dijalankan dengan prinsip-prinsip etika yang kuat. Dengan demikian, penting untuk mengedepankan etika riset sebagai panduan utama dalam penerapan kepatuhan dan integritas penelitian ilmiah karena dapat memastikan bahwa penelitian ilmiah dilakukan dengan prinsip-prinsip moral yang kuat, menjaga integritas ilmu pengetahuan, dan membangun kepercayaan yang diperlukan dalam dunia riset. Selain itu, penerapan kepatuhan dan integritas penelitian ilmiah ini dapat membangun budaya penelitian yang berintegritas, memperkuat kepercayaan masyarakat, dan memastikan keberlanjutan dan kemajuan ilmu pengetahuan.

DAFTAR PUSTAKA

Cornock, M. and Rees M., 2023. Research Ethics, Consent and Publication. Journal Pre-proof. 1-9.

Creswell, J. W. 2013. Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches. Research Design Qualitative Quantitative and Mixed Methods Approaches. Thousand Oaks, California: SAGE Publications, Inc. 

Fanelli, D. 2009. How Many Scientists Fabricate and Falsify Research? A Systematic Review and Meta-Analysis of survey Data. PLOS ONE, 4(5), e5738.

Fatirul, A. N. dan Djoko, A. W. Metode Penelitian Pengembangan Bidang Pembelajaran. Tangerang: Pascal Books.

Flick, U., von Kardoff, E. and Steinke, I. eds., 2004. A Companion to Qualitative Research. Sage

Gardiner, M. O., Rahardi, F., & Can, C. K. 2022. Kode Etik dalam Penelitian Ilmu Sosial di Indonesia. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Hadi, S. 2016. Pemeriksaan Keabsahan Data Penelitian Kualitatif pada Skripsi. Jurnal Ilmu Pendidikan, 22(1), 74–79.

Rizky, Sinar et al. 2020. Menumbuhkan Kesadaran masyarakat Indonesia untuk Memutus rantai Penyebaran Wabah COVID-19. Jurnal Global Citizen, 9 (1), 51-62. 

Wahono, S., & Ali, H. 2021. Peranan Data Warehouse, Software Dan Brainware Terhadap Pengambilan Keputusan (Literature Review Executive Support Sistem for Business). Jurnal Ekonomi Manajemen Sistem Informasi, 3 (2), 225–239. 

Categories: Research 101

0 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *