WOW FACT – Teknologi Budidaya Ikan Nila Berbasis Aplikasi sebagai Solusi bagi Penyandang Disabilitas Fisik
Pandemi Covid-19 memberikan dampak kepada tatanan kehidupan masyarakat tanpa terkecuali penyandang disabilitas yang memiliki kemungkinan lebih tinggi dalam kehilangan pekerjaannya. Berdasarkan Sustainable Development Goals atau SDGs, kita diharapkan dapat mengadaptasinya agar hak-hak para penyandang disabilitas terpenuhi dan pemberdayaan penyandang disabilitas tanpa adanya ketimpangan maupun diskriminasi dalam kondisi pandemi saat ini.
Sebagai bentuk nyata yang dapat dilakukan dalam mewujudkan taraf hidup penyandang disabilitas fisik adalah melalui penyediaan lapangan pekerjaan pada sektor budidaya perikanan khususnya ikan nila. Hal ini dikarenakan, ikan nila merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang memiliki pertumbuhan cepat, bernilai ekonomis, mudah untuk dibudidayakan, serta memiliki daya tahan tubuh dan adaptasi yang baik. Disamping itu, dengan semakin berkembangnya teknologi, salah satunya adalah Internet of Things atau IOT dapat dijadikan salah satu penunjang dalam pembudidayaan ikan nila. Dengan adanya teknologi IOT, para penyandang dapat memanfaatkannya dengan membuat sistem yang dapat mengatur penyesuaian waktu pemberian pakan. Sistem tersebut akan terhubung di setiap perangkat seluler penyandang disabilitas melalui sebuah aplikasi seluler yang berisi fitur pengingat pemberian pakan yang disesuaikan dengan beberapa fitur seperti usia ikan nila hingga musim yang sedang berlangsung saat itu. Sehingga, aplikasi seluler harus tetap terhubung dengan fitur kalender, waktu wilayah, perkiraan cuaca, serta beberapa catatan mengenai kondisi ikan.
Dengan adanya sistem berbasis aplikasi seluler yang menyediakan fitur forum daring dan pengingat, diharapkan nantinya para penyandang disabilitas dapat memanfaatkan sistem secara optimal. Sejalan dengan hal tersebut, penyandang disabilitas fisik dapat berkontribusi dalam menjaga keberlangsungan hidup serta ekosistem ikan nila, sehingga ketimpangan taraf hidup antara manusia normal dan penyintas maupun permasalahan dampak ekonomi yang dirasakan para penyandang disabilitas fisik dapat teratasi.
Daftar Pustaka
Badan Pusat Statistik, 2020. Analisis Hasil Survei Dampak Covid-19 Terhadap Pelaku Usaha. Jakarta: BPS RI.
Badan
Pusat Statistik, 2021. Badan Pusat Statistik. [Online]
Diakses di
https://www.bps.go.id/exim pada 12 Mei 2021.
Hartami, P., Mukhlis, M. & Erniati, E., 2015. Konsumsi Harian yang Berbeda dari Beberapa Strain Ikan Nila (Oreochromis niloticus). Acta Aquatica, Volume 2, pp. 1-7.
Hikmawati, E. & C, R., 2011. Kebutuhan Pelayanan Sosial Penyandang Cacat. Media Neliti , Volume XVI, pp. 18 – 25.
Jaringan Organisasi Penyandang Disabilitas (OPD) Respon Covid-19 Inklusif, 2021. Dampak Pandemi Covid-19 bagi Penyandang Disabilitas dan Mempersiapkan Normal Baru yang Inklusif, s.l.: Jaringan Organisasi Penyandang Disabilitas (OPD) Respon Covid-19 Inklusif.
Pursetyo, K. T. & Thajaningsih, W., 2015. Perbandingan Morfologi Kerang Darah di Perairan Kenjeran dan Perairan Sedati. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan, Volume VII(I), pp. 31-34.
Pusat
Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI, 2014. Penyandang Disabilitas pada Anak. s.l.:Pusat Data dan
Informasi Kementrian Kesehatan
RI. Statistik-KKP, 2020. Statistik KKP. [Online]
Diakses di
https://statistik.kkp.go.id/ pada 14 Mei 2021
Sutiani, L., Bachtiar, Y. & Saleh, A., 2020. Analisis Model Budidaya Ikan Air Tawar Berdominasi Ikan Gurame (Osphronemus Gouramy). Jurnal Pusat Inovasi Masyarakat (PIM), Volume II, pp. 207 – 214.
0 Comments