WOW FACT – CEYO (CABBAGE EXTRACT YOGHURT): PEMANFAATAN EKSTRAK KUBIS MENJADI PRODUK YOGHURT UNTUK MENCEGAH HIPERTENSI SEBAGAI PENYAKIT PENYERTA COVID-19

Published by rkim on

Hipertensi atau yang dikenal dengan nama penyakit darah tinggi adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah di atas ambang batas normal. Menurut WHO (World Health Organization), batas tekanan darah yang dianggap normal adalah kurang dari 130/85 mmHg. Apabila tekanan darah sudah lebih dari 140/90 mmHg (orang dewasa di atas 18 tahun) maka dapat dinyatakan hipertensi (Tarigan et al., 2018). Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 mencatat, sebanyak 63 juta orang atau sebesar 34,1% penduduk di Indonesia menderita hipertensi. Dari populasi hipertensi tersebut, hanya sebesar 8,8% terdiagnosis hipertensi dan hanya 45,6% dari yang terdiagnosis hipertensi tidak rutin minum obat. Akibatnya, faktor risiko penyakit jantung, gagal ginjal, diabetes dan stroke karena hipertensi juga lebih besar (Kemenkes, 2019).

Salah satu pencegahan hipertensi adalah dengan mengkonsumsi makro maupun mikro mineral seperti kalium. Kalium dapat membantu meredakan ketegangan di dinding pembuluh darah, sehingga mampu menurunkan tekanan darah. Selain itu, kalium juga dapat membantu mengurangi kadar garam berlebih dalam tubuh dengan cara mengeluarkannya melalui urin. Kubis (Brassica oleracea L. var. capitata) adalah salah satu sayuran dengan kandungan mineral kalium yang tinggi yaitu 170 mg per 100 gr (Rusmianti, 2007). Di Indonesia, kubis merupakan hasil komoditas sayuran terbesar kedua dengan produktivitas yang terus meningkat pada tiga tahun terakhir, dimana jumlahnya mencapai 21,74 ton per hektar pada tahun 2019 (BPS, 2019).

Selain dengan mengkonsumsi kalium terutama dari sayur kubis atau kol, pencegahan hipertensi bisa juga dilakukan dengan banyak mengkonsumsi kalsium. Dengan memperbanyak konsumsi kalsium, maka hormon paratiroid tidak perlu menstimulasi pengeluaran kalsium dari tulang yang memungkinkan terjadinya peningkatan tekanan darah karena penebalan pembuluh darah yang diakibatkan oleh pengikatan asam lemak bebas (Listiana et al., 2017). Salah satu sumber kalsium hewani adalah susu sapi, dimana terdapat sekitar 300 mg kalsium di dalam satu gelas susu sapi (250 ml) (Gunawan, 2009). Fermentasi susu sapi akan menambah rasa, tekstur, serta kandungan gizi, salah satunya berupa yoghurt. Yoghurt adalah produk dari fermentasi susu oleh asam laktat dengan penambahan starter kultur bakteri Streptococcus thermophilus dan Lactobacillus delbrueckii ssp. bulgaricus. Yoghurt secara umum memiliki kandungan gizi yang hamir sama dengan susu, seperti protein, fosfor, tiamin, riboflavin, vitamin B12, asam folat niasin, magnesium, zink, serta yang melimpah yaitu kalsium (McKinley, 2005). Selain itu, kalsium nabati dapat diperoleh dari buah kurma. Kurma (Phoenix dactylifera L.) juga mengandung berbagai mineral lain seperti Na, Mg, Cu, P, K, Mn, Ze, dan Se, serta gula meliputi glukosa, sukrosa, dan fruktosa (Al-Farsi dan Lee, 2008). Dengan adanya formulasi dari ketiga sumber mineral tersebut, maka akan dapat dihasilkan manfaat yang lebih optimal khususnya dalam pencegahan hipertensi. Selain itu, dengan adanya inovasi pangan dari komoditas kubis, maka permintaan pasar kubis akan meningkat, sehingga nantinya akan berdampak juga pada peningkatan harga jual kubis dan penghasilan petani kubis. Berdasarkan hal tersebut, maka penulis menggagas CEYO (Cabbage Extract Yoghurt) yaitu pemanfaatan ekstrak kubis menjadi produk yoghurt untuk mencegah hipertensi sebagai penyakit penyerta Covid-19.

CEYO merupakan gabungan dari kata Cabbage Extract Yoghurt, produk dari pemanfaatan kubis yang diekstrak dan kemudian ditambahkan pada susu sapi fermentasi. CEYO memiliki varian rasa kurma sehingga dalam proses produksinya tidak digunakan gula tambahan sebagai pemanis. CEYO diproduksi denagn tujuan untuk menciptakan alternatif pangan yang dapat mencegah hipertensi karena kandungan kalium dan kalsium yang tinggi. Selain itu, CEYO sangat baik bagi pemenuhan nutrisi karena mengandung beberapa mineral seperti Na, Mg, Cu, P, K, Mn, Ze, dan Se, serta gula yang meliputi glukosa, sukrosa, dan fruktosa.

            Pada pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, hipertensi menjadi ancaman tersendiri bagi masyarakat karena termasuk salah satu penyakit pernyerta bagi pasien pengidap Covid-19. CEYO (Cabbage Extract Yoghurt) merupakan produk inovasi yang memanfaatkan ekstrak kubis dipadukan dengan yogurt dan penambahan buah kurma. CEYO yang memiliki kandungan gizi utama berupa kalium dan kalsium, diharapkan dapat menjadi alternatif pangan yang dapat dikonsumsi oleh masyarakat untuk membantu menjaga kesehatan tubuh, terutama mencegah hipertensi.

DAFTAR PUSTAKA

Adriani, L, Indrayati, N, Tanuwira, UH, & Mayasari, N 2008. ‘Aktivitas Lactobacillus acidophilus, dan Bifidobacterium terhadap kualitas yoghurt dan penghambatannya pada Helicobacter pylori’. Jurnal Bionatura, vol. 10, no. 2, pp. 129–140, diakses dari <http://jurnal.unpad.ac.id/bionatura/article/view/7732/3588>.

Al-Farsi, M. A. and Lee, C. Y. 2008, ‘Nutritional and functional properties of dates: A review’, Critical Reviews in Food Science and Nutrition, vol. 48, no. 10, pp. 877–887. doi: 10.1080/10408390701724264.

Anonim 2021, Covid-19 And Diabetes, IDF.org, diakses pada 27 Februari 2021, < https://www.idf.org/aboutdiabetes/what-is-diabetes/covid-19-and-diabetes/1-covid-19-and-diabetes.html>

Anonim 2020, Harga Jual Kubis Rendah, Kompas.id, diakses pada 20 Februari 2021, < https://kompas.id/baca/foto/2020/06/09/harga-jual-kubis-rendah-2/>

Al-Zuhair, S, Dowaidar, A, Kamal, H 2010, ‘Inhibitory effect of dates-extract on α-Amylase and β-glucosidase enzymes relevant to non-insulin dependent diabetes mellitus’, Journal Biochem Technol, vol. 2, no. 2, pp. 158–160.

Ariyani, PW 2013, ‘Viabilitas Lactobacillus acidhopilus dan Bifidobacterium bifidum terenkapsulasi dan mutu sensori yoghurt tepung pisang sinbiotik selama penyimpanan dingin’, Skripsi, Institut Pertanian Bogor, Bogor, diakses dari <repository.ipb.ac.id/jspui/ bitstream/123456789/63802/1/F13pwa.pdf>.

Arsanti, Widi, I., Sayekti, A. L., & Kiloes, A. M. 2017, ‘Analisis Rantai Nilai Komoditas Kubis (Brassica oleracea L.): Studi Kasus di Sentra Produksi Kabupaten Karo’, Jurnal Holtikultura, vol. 27, no. 2, pp. 269-278.

Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes RI 2019, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, diakses pada 20 Februari 2021 <https://www.kemkes.go.id/article/view/19051700002/hipertensi-penyakit-paling-banyak-diidap-masyarakat.html>

Bylund, G 1995, Dairy Processing Handbook, Tetrapack Proc. Sys Abelund, Sweden, pp. 233-262.

Chaudhary, S & Pankaj, A 2018, ‘Dates and Diabetes’, J. Soc. Health Diabetes, vol. 6, no. 2, pp. 109–110. El Abed, H, Chakroun, M, Fendri, I., Makni, M, Bouaziz, M, Drira, N, Mejdoub, H, Khemakhem, B 2017, ‘Extraction optimization and in vitro and in vivo anti-postprandial hyperglycemia effects of inhibitor from Phoenix dactylifera L.


0 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *